Kamis, 30 April 2020

PERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKA

PERUBAHAN ZAT & BESARAN FISIKA

TA. Fisika dan Elektrokimia
Prodi D3 Analisis Farmasi dan Makanan
Universitas Malahayati Bandar Lampung




PERUBAHAN ZAT



Yang di maksud dengan zat/materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah ruang. Materi dapat berwujud :
·  Gas, misalnya; udara, gas oksigen, gas karbondioksida, dan lain-lain.
·  Cair, misalnya; air, minyak, bensin, alkohol, dan lain-lain.
·  Padat, misalnya; batu, kayu, besi, dan lain-lain

Materi mempunyai dua sifat, yaitu:
·  Sifat Fisika, adalah sifat meteri yang tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru.
·  Sifat Kimia, adalah sifat materi yang berhubungan dengan pembentukan zat baru. Misalnya; kereaktifan , keterbakaran, kestabilan, dan lain-lain



BESARAN DAN SATUAN


Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan. Sedangkan satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran.

Macam besaran antara lain :

Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepatan para ahli fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu Panjang (m), Massa (kg), Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah Zat (mol). Besaran pokok mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari pengukuran langsung, mempunyai satu satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih dahulu.
Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.


Materi selengkapnya dapat diunduh pada link berikut ini:




Senin, 27 April 2020

PERATURAN PEMERINTAH NO.51 TAHUN 2009

PERATURAN PEMERINTAH NO.51 TAHUN 2009


Etika Profesi dan Per-UU Kesehatan
Prodi D3 Analisis Farmasi dan Makanan
Universitas Malahayati Bandar Lampung


Analis Farmasi sebagai bagian dari Tenaga Teknis Kefarmasian

Pekerjaan Kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.


Tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian.

Materi selengkapnya dapat didownload pada link berikut :


Kamis, 23 April 2020

ANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIA

ANALISIS FISIKA DAN ELEKTROKIMIA


Program Studi D3 Analisis Farmasi dan Makanan
Universitas Malahayati
Bandar Lampunng


REAKSI FISIKA



Analisa Fisika adalah suatu metode yang mengkaji tentang gejala alam tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu.  Analisa fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam. Analisa fisika memiliki ruang lingkup mulai dari materi partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan.


Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Hukum fisika merupakan generalisasi ilmiah berdasarkan pada observasi empiris. Hukum fisika merupakan kesimpulan yang diambil dari, atau hipotesis yang ditegaskan oleh eksperimen ilmiah.


Materi selengkapnya dapat didownload pada link berikut ini :

Minggu, 12 April 2020

BAHAN PEMANIS SINTETIS

BAHAN PEMANIS SINTETIS


Analisis Makanan dan Minuman
Program Studi S1 Farmasi
Universitas Malahayati Bandar Lampung



Bahan Pemanis 


Menurut Per KBPOM No 4 Tahun 2014 tentang BTP PEMANIS, pemanis adalah “bahan tambahan pangan berupa pemanis alami dan pemanis buatan yang memberikan rasa manis pada produk pangan”

Didalam Per KBPOM No 4 Tahun 2014 tentang BTP PEMANIS, pemanis terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Pemanis Alami (Natural sweetener)
2. Pemanis Buatan (Artificial sweetener)

Pemanis alami (Natural sweetener) adalah pemanis yang dapat ditemukan dalam bahan alam meskipun prosesnya secara sintetik ataupun fermentasi.

Pemanis buatan (Artificial sweetener) adalah pemanis yang diproses secara kimiawi, dan senyawa tersebut tidak terdapat di alam

Materi dapat diunduh pada link berikut ini :

Semog bermanfaat

BAHAN PEWARNA SINTETIS

BAHAN PEWARNA SINTETIS

Analisis Makanan dan Minuman
Program Studi S1 Farmasi
Universitas Malahayati Bandar Lampung


Pewarna Makanan


Bahan tambahan pangan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk Pangan. Pengertian ini tertuang dalam Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Bahan Tambahan Pangan.

Didalam Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Bahan Tambahan Pangan telah diatur semua regulasi dan batasan bahan tambahan pangan yang diperbolehkan. Salah satunya adalah penggunaan bahan pewarna dalam makanan atau minuman

Materi dapat diunduh pada link berikut ini :

ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL

ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL


Analisis Obat Tradisional
Program Studi D3 Analisis Farmasi dan Makanan
Universitas Malahayati Bandar Lampung


Sediaan Obat Tradisional


Obat tradisional merupakan salah satu komiditi bidang farmasi yang saat ini menjadi alternatif yang dibutuhkan dalam upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat. Asumsi bahwa obat tradisional yang beredar di masyarakat adalah khasiat dan terutama keamanan (efek sampingnya yang rendah).

Untuk menjamin khasiat dan keamanan dari obat tradisional, maka pemerintah membuat bentuk peraturan tentang izin edar dari obat tradisional. Untuk mendapatkan izin edar, maka obat tradisional harus memenuhi berbagai persyaratan mutu yang ditetapkan oleh pemerintah melalui berbagai pengujian/analisis.

Materi tentang analisis kualitatif obat tradisional dapat diunduh pada link berikut:
https://www.slideshare.net/RobbyCandraPurnama/analisis-kualitatif-obat-tradisional

Semoga bermanfaat

Jumat, 10 April 2020

MODEL dan NILAI PROMOSI KESEHATAN

MODEL dan NILAI PROMOSI KESEHATAN


Promosi Kesehatan
Prodi D3 Analisis Farmasi dan Makanan
Universitas Malahayati Bandar Lampung


Model Promosi Kesehatan

Model-model yang dapat digunakan dalam promosi kesehatan antara lain:
1. Health Belief Model (Model Kepercayaan Kesehatan)
2. Transtheoritical Model (Model Transteoritik)
3. Theory of Reasoned Action (Teori Aksi Beralasan)
4. Stress and Coping (Stres dan Koping)

Materi dapat di download pada link berikut:
https://www.slideshare.net/RobbyCandraPurnama1/kul6-model-promosi-kesehatan?qid=b7ca5299-570e-4752-a9f4-3d32a0293d94&v=&b=&from_search=1

Semoga bermanfaat

Rabu, 08 April 2020

SUPPOSITORIA

SUPPOSITORIA


Pengantar Sediaan Farmasi
D3 Analisis Farmasi dan Makanan
Universitas Malahayati Bandar Lampung



SUPPOSITORIA


SUPPOSITORIA adalah sedian padat yang digunakan melalui dubur, berbentuk torpedo dapat melunak atau meleleh pada suhu tubuh. 
Menurut FI ( IV ) SUPPOSITORIA adalah sedian padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina, atau uretra, umumnya meleleh melunak atau larut pada suhu tubuh.

Adapun tujuan penggunaan dari sediaan suppositoria ada 2 yaitu :
Lokal (untuk memudahkan defekasi (gliserin suppositoria, bisakodil suppo), mengobati gatal, iritasi, dan inflamasi karena hemoroid (antibakteri basilla bentuk uretral), antihaemoroid, mengandung anestesi lokal, vasokontriktor adstringen, analgesik, emolien).
Sistemik (Aminofilin dan Teofilin untuk obat asma, Chlorpromazin untuk antimuntah, chloral hydrat untuk sedatif dan hipnotif, aspirin untuk anagetik antipiretik).

Materi dapat didownload pada link berikut ini :
https://www.slideshare.net/RobbyCandraPurnama/suppositoria

Semoga bermanfaat

Senin, 06 April 2020

SKRINNING FITOKIMIA

SKRINNING FITOKIMIA

Analisis Obat Tradisional
D3 Analisis Farmasi dan Makanan
Universitas Malahayati Bandar Lampung


Skrinning Fitokimia

Skrinning fitokimia merupakan langkah awal dalam penelitian mengenai tumbuhan obat. Sebagain besar skrinning fitokimia berfokus kepada metabolit sekunder pada tumbuhan. Meliputi pemeriksaan golongan alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, tanin dan steroid/triterpenoid.

Obat tradisional juga harus melewati tahap skrinning fitokimia untuk melihat kebenaran dari kandungan yang tertulis dalam komposisi pada kemasan obat tradisional tersebut. Hal ini menjadi salah satu parameter mutu yang menjamin isi dari obat tradisional tersebut.

Materi dapat di download pada link berikut:
https://www.slideshare.net/RobbyCandraPurnama/skrinning-fitokimia

Semoga bermanfaat

Jumat, 03 April 2020

MEDIA PROMOSI KESEHATAN

MEDIA PROMOSI KESEHATAN


Promosi Kesehatan
D3 Analisis Farmasi dan Makanan
Unversitas Malahayati Bandar Lampung


MEDIA PROMOSI KESEHATAN


Promosi kesehatan tidak dapat lepas dari media karena melalui media pesan-pesan disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami sehingga sasaran dapat mempelajari pesan tersebut sehingga sampai memutuskan untuk mengadopsi perilaku yang positif..
MEDIA PROMKES adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator baik itu melalui media cetak, media elektronik (tv, radio, komputer dll), media luar ruang sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan.


Materi dapat di download pada link berikut :
https://www.slideshare.net/RobbyCandraPurnama/media-promosi-kesehatan-231320531

Semoga bermanfaat

Rabu, 01 April 2020

SALEP, KRIM, PASTA

SALEP, KRIM, PASTA


Pengantar Sediaan Farmasi
D3 Analisis Makanan dan Minuman
Universitas Malahayati
Bandar Lampung


Menurut Farmakope Indonesia Ed. III, salep (unguentum) adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obatnya larut dan terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok. Sedangkan menurut Farmakope Indonesia Ed. IV, salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir.

Salep


Pasta adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal dengan komposisi bahan padat lebih dari 50%.

Krim


Menurut Farmakope Indonesia Ed. IV, krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Krim berupa emulsi kental mengandung tidak kurang 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian luar.


Pasta

Materi dapat didownload pada link berikut :
https://www.slideshare.net/RobbyCandraPurnama/salep-krim-dan-pasta

Semoga bermanfaat