Kamis, 06 Oktober 2016

Kuliah 3. Morfologi Jejas Sel

Materi Pertemuan III.

Materi : Morfologi jejas sel
Jurusan : S1 Farmasi (Alih Program)
Universitas Malahayati Bandar Lampung

Beri rangkuman mengenai morfologi jejas sel pada kolom komentar.

http://www.slideshare.net/RobbyCandraPurnama/kul-3-morfologi-jejas-sel

19 komentar:

  1. NAMA : I NYOMAN AGUS DP
    NPM : 16380090.P
    hadir perkuiahan patologi pertemuan 3
    terima kasih materinya
    pak robby

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum..

    PUTUT TRIANTO
    16380095.P

    Pembangkitan sel merupakan manifestasi hampir universal daripada jejas reversible pada mikroskopi cahaya. Pada sel yang terlibat dalam metabolisme lemak, perlemakan juga menunjukkan tanda jejas reversible.

    Nekrosis merupakan perubahan morfologik yang menyusul kematian sel pada jaringan atau organ hidup. Dua proses menyebabkan perubahan morfologik dasar pada nekrosis:

    a. Denaturasi protein

    b. Pencernaan enzimatik organel dan sitosol.

    BalasHapus
  3. Pembangkitan sel merupakan manifestasi hampir universal daripada jejas reversible pada mikroskopi cahaya. Pada sel yang terlibat dalam metabolisme lemak, perlemakan juga menunjukkan tanda jejas reversible.
    Jenis nekrosis :
    -nekrosis koagulativ
    -nekrosis likuafakta
    -nekrosis lemak
    Perubahan morfologis nekrosis perlu waktu – myocard infark akut pertama- tama tidak nampak perubahan morfologis. Pada koagulatif nekrosis masih nampak struktur jaringan nekrotik. Ini sering ditemukan pada kematian sel karena hypoxi. Pada nekrosis liquefaktif tidak.Sisa sel hilang sama sekali. Ditemukan pada fokal infeksi bakteri, kadang fungus infeksi. Gangraenous nekrosis : kaogulatif nekrosis sebab ischemia disertai infectie bakterial menimbulkan nekrosis liquefaktif ( wet gangrene).

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum wr.wb
    Nama: risna dayanti
    Npm: 16380098
    Pembangkitan sel merupakan manifestasi hampir universal daripada jejas reversible pada mikroskopi cahaya. Pada sel yang terlibat dalam metabolisme lemak, perlemakan juga menunjukkan tanda jejas reversible.

    Nekrosis merupakan perubahan morfologik yang menyusul kematian sel pada jaringan atau organ hidup. Dua proses menyebabkan perubahan morfologik dasar pada nekrosis:

    a. Denaturasi protein

    b. Pencernaan enzimatik organel dan sitosol.

    Jenis Nekrosis

    1 Nekrosis koagulativa
    2.Nekrosis mencair
    3.Nekrosis perkijuan
    4. Nekrosis lemak

    Mekanisme:

    • Enzym digestion sel – liquefaktif nekrosis.

    • Denaturasi protein – koagulatif nekrosis

    Enzym asal sel mati – autolysis atau asal sel radang (lisosom)- heterolysis.

    BalasHapus
  5. Assalamualaikum wr.wb
    Nama: risna dayanti
    Npm: 16380098
    Pembangkitan sel merupakan manifestasi hampir universal daripada jejas reversible pada mikroskopi cahaya. Pada sel yang terlibat dalam metabolisme lemak, perlemakan juga menunjukkan tanda jejas reversible.

    Nekrosis merupakan perubahan morfologik yang menyusul kematian sel pada jaringan atau organ hidup. Dua proses menyebabkan perubahan morfologik dasar pada nekrosis:

    a. Denaturasi protein

    b. Pencernaan enzimatik organel dan sitosol.

    Jenis Nekrosis

    1 Nekrosis koagulativa
    2.Nekrosis mencair
    3.Nekrosis perkijuan
    4. Nekrosis lemak

    Mekanisme:

    • Enzym digestion sel – liquefaktif nekrosis.

    • Denaturasi protein – koagulatif nekrosis

    Enzym asal sel mati – autolysis atau asal sel radang (lisosom)- heterolysis.

    BalasHapus
  6. Nama : Marlia Maya Puspita
    NPM : 16380093.P
    Jurusan : S1 Farmasi (Konversi)
    Morfologi Jejas Sel Reversibel dan Kematian Sel (Nekrosis)
    Perubahan ultrastruktur jejas sel reversibel, meliputi:
    1. Perubahan membrane plasma seperti bula (pembengkakan) , penumpulan atau distorsi mikrovilli, dan longgarnya pelekatan intersel
    2. Perubahan mitokondria, seperti pembengkakan dan munculnya densitas amorf kaya fosfolipid
    3. Dilatasi reticulum endoplasma dengan kerusakan ribosom dan disosiasi polisom, dan
    4. Perubahan nuclear, dengan disagregasi unsure granular dan fibrilar.
    Dua pola perubahan morfologik yang berkaitan jejas reversibel dapat dikenali dengan mikroskop cahaya : pembengkakan sel dan degenerasi lemak (perlemakan).
    Pembengkakan sel adalah manifestasi yang pertama terjadi dari hampir semua bentuk jejas sel, homeostatis ionik dan cairan. Pembengkakan sel dapat menjadi perubahan morfologik yang sulit diamati dengan mikroskop cahaya dan mungkin lebih tampak pada tingkat seluruh organ. Bila semua sel pada organ terkena, terdapat warna kepucatan, peningkatan turgor, dan penambahan berat badan. Secara mikroskopik, bisa tampak vakuola kecil, jernih di dalam sitoplasma, vakuola itu menggambarkan segmen reticulum endoplasma yang berdistensi dan menekuk. Pola jejas nonletal, ireversibel tersebut kadang-kadang disebut perubahan hidropik atau degenerasi vacuolar, pembengkakan sel bersifat reversibel.
    Perlemakan, terjadi pada jejas hipoksik dan berbagai bentuk jejas toksik atau metabolic, bermanifestasi dengan munculnya vakuola lipid dalam sitoplasma. Perlemakan merupakan reaksi yang kurang sering terjadi, terutama ditemukan pada sel yang berperan dalam metabolisme lemak (misalnya, hepatosit dan sel miokardial) , dan juga bersifat reversibel.

    Nekrosis merupakan perubahan morfologik yang menyusul kematian sel pada jaringan atau organ hidup.
    Dua proses menyebabkan perubahan morfologik dasar pada nekrosis yaitu :
    • Denaturasi protein.
    • Pencernaan enzimatik organel dan sitosol.

    BalasHapus
  7. nama : tri setianingsih
    npm: 16380100.P


    Nekrosis merupakan perubahan morfologik yang menyusul kematian sel pada jaringan atau organ hidup. Dua proses menyebabkan perubahan morfologik dasar pada nekrosis:

    a. Denaturasi protein

    b. Pencernaan enzimatik organel dan sitosol

    Jenis nekrosis
    -nerkosis koagulativa
    -nerkosis perkijuan
    -nerkosis mencair
    -nekrosis lemak

    BalasHapus
  8. Nama : Marlia Maya Puspita
    NPM : 16380093.P
    Jurusan : S1 Farmasi (Konversi)

    Sel mampu mengatur dirinya dengan cara mengubah struktur dan fungsinya sebagai respon terhadap berbagai kondisi fisologis maupun patologis. Kemampuan ini disebut dengan adaptasi selular.
    Terdapat 4 tipe adaptasi selular, yaitu :
    1. Hipertrofi
    Hipertrofi adalah Pertambahan besar organ akibat adanya pertambahan ukuran sel pada organ. Hipertrofi adalah suatu respons adaptif yang terjadi apabila terdapat peningkatan beban kerja suatu sel. Kebutuhan sel akan oksigen dan zat gizi meningkat, menyebabkan pertumbuhan sebagian besar struktur dalam sel.
    Contoh hipertrofi yang menguntungkan adalah yang terjadi pada jaringan yang terdiri atas sel permanen misalnya otot skelet pada binaragawan. Hipertrofi yang bersifat patologis contohnya adalah jantung yang dipotong melintang, kapasitas jadi lebih kecil dan kerja jantung jadi lebih berat.

    2. Metaplasia
    Metaplasia adalah perubahan sel dari satu subtype ke subtype lainnya. Metaplasia biasanya terjadi sebagai respons terhadap cedera atau iritasi kontinu yang menghasilkan peradangan kronis pada jaringan. Dengan mengalami metaplasia, sel-sel yang lebih mampu bertahan terhadap iritasi dan peradangan kronik akan menggantikan jaringan semula. Contoh metaplasia yang paling umum adalah perubahan sel saluran pernapasan dari sel epitel kolumnar bersilia menjadi sel epitel skuamosa bertingkat sebagai respons terhadap merokok jangka panjang.Contoh lain yang dapat kita amati pada kasus kanker serviks.

    3. Atrofi
    Atrofi merupakan pengurangan ukuran yang disebabkan oleh mengecilnya ukuran sel atau mengecilnya/berkurangnya (kadang-kadang dan biasa disebut atrofi numerik) sel parenkim dalam organ tubuh (Syhrin, 2008).
    Terdapat dua jenis atrofi yaitu atrofi fisiologis (contoh proses penuaan) dan atrofi patologis (atrofi yang terjadi di luar proses normal/alami).
    Atrofi dapat terjadi karena hal-hal sbb :
    a. Kurangnya suplai Oksigen pada klien/seseorang
    b. Hilangnya stimulus/rangsangan saraf
    c. Hilangnya stimulus/rangsangan endokrin
    d. Kekurangan nutrisi
    e. Disuse/inaktivitas (organ tidak sering digunakan, maka akan mengakibatkan pengecilan organ tersebut).

    4. Hiperlasia
    Hiperplasia merupakan suatu kondisi membesarnya alat tubuh/organ tubuh karena pembentukan atau tumbuhnya sel-sel baru (Saleh, 1973). Sama halnya dengan atrofi, terdapat dua jenis hyperplasia, yaitu hyperplasia fisiologis dan patologis. Contoh yang sering kita temukan pada kasus hyperplasia fisiologis yaitu bertambah besarnya payudara wanita ketika memasuki masa pubertas. Sedangkan hyperplasia patologis sering kita temukan pada serviks uterus yang dapat mengakibatkan kanker serviks. Sel-sel pada serviks tersebut mengalami penambahan jumlah. Biasanya hyperplasia ini diakibatkan oleh sekresi hormonal yang berlebihan atau faktor pemicu pertumbuhan yang besar.

    BalasHapus


  9. Nama : Marlia Maya Puspita
    NPM : 16380093.P
    Jurusan : S1 Farmasi (Konversi)

    Perbedaan Hiperlasia dan Hipertrofi :
    •Hiperplasi : jumlah sel bertambah sehingga organ membesar.
    Contoh : Fisiologis : Membesarnya payudara pada wanita saat memasuki
    masa pubertas, Patologis : Hipertensi.

    •Hipertrofi : bertambahnya isi/volume suatu jaringan sehingga organ
    membesar.
    Contoh : Fisiologis : Membesarnya uterus Ibu hamil, Patologis :
    Membesarnya kelenjar prostat.

    BalasHapus
  10. Nama;Dhika Azzahra
    NPM;16380102.P
    Mata kuliah; patologi
    Berikut resume saya berdasarkan materi diatas...
    Pembangkitan sel merupakan manifestasi hampir universal daripada jejas reversible pada mikroskopi cahaya. Pada sel yang terlibat dalam metabolisme lemak, perlemakan juga menunjukkan tanda jejas reversible.

    Nekrosis merupakan perubahan morfologik yang menyusul kematian sel pada jaringan atau organ hidup.
    Dua proses menyebabkan perubahan morfologik dasar pada nekrosis:
    a. Denaturasi protein
    b. Pencernaan enzimatik organel dan sitosol.

    Jenis Nekrosis
    1 Nekrosis koagulativa
    2.Nekrosis mencair
    3.Nekrosis perkijuan
    4.Nekrosis lemak


    Perubahan ultrastruktur jejas sel reversibel, meliputi:
    1. Perubahan membrane plasma seperti bula (pembengkakan) , penumpulan atau distorsi mikrovilli, dan longgarnya pelekatan intersel
    2. Perubahan mitokondria, seperti pembengkakan dan munculnya densitas amorf kaya fosfolipid
    3. Dilatasi reticulum endoplasma dengan kerusakan ribosom dan disosiasi polisom, dan
    4. Perubahan nuclear, dengan disagregasi unsure granular dan fibrilar.
    Terima kasih...😊

    BalasHapus
  11. Nama;Dhika Azzahra
    NPM;16380102.P
    Mata kuliah; patologi
    Berikut resume saya berdasarkan materi diatas...
    Pembangkitan sel merupakan manifestasi hampir universal daripada jejas reversible pada mikroskopi cahaya. Pada sel yang terlibat dalam metabolisme lemak, perlemakan juga menunjukkan tanda jejas reversible.

    Nekrosis merupakan perubahan morfologik yang menyusul kematian sel pada jaringan atau organ hidup.
    Dua proses menyebabkan perubahan morfologik dasar pada nekrosis:
    a. Denaturasi protein
    b. Pencernaan enzimatik organel dan sitosol.

    Jenis Nekrosis
    1 Nekrosis koagulativa
    2.Nekrosis mencair
    3.Nekrosis perkijuan
    4.Nekrosis lemak


    Perubahan ultrastruktur jejas sel reversibel, meliputi:
    1. Perubahan membrane plasma seperti bula (pembengkakan) , penumpulan atau distorsi mikrovilli, dan longgarnya pelekatan intersel
    2. Perubahan mitokondria, seperti pembengkakan dan munculnya densitas amorf kaya fosfolipid
    3. Dilatasi reticulum endoplasma dengan kerusakan ribosom dan disosiasi polisom, dan
    4. Perubahan nuclear, dengan disagregasi unsure granular dan fibrilar.
    Terima kasih...😊

    BalasHapus
  12. NAMA : AMELIA INTAN SARI
    NPM : 16380101P
    MK : PATOLOGI

    Pembengkakan sel adalah manifestasi umum jejas reversible yang terlihat dengan mikroskop cahaya.
    Nekrosis adalah perubahan morfologik yang mengikuti kematian sel pada jaringan atau organ hidup.
    jenis nekrosis :
    - nekrosis koagulativa,
    - nekrosis likuafakta
    - nekrosis lemak
    - nekrosis kaseosa

    Keadaan ini disebabkan oleh salah satu mekanisme :
    - peningkatan sintesa asam lemak
    - penurunan oksidasi asam lemak
    - penurunan sintesa apoprotein (keracunan carbon tetraclorida)

    Sekian .
    Terimakasih atas bahan ajarnya pak.

    BalasHapus
  13. Nama :Anjar Jaulin
    Npm : 16380086.p
    M.Kuliah :Patologi

    Pembengkakan sel adalah manifestasi umum jejas reversibel yg terlihat dgn mikroskop cahaya.

    NEKROSIS (JEJAS IREVERSIBEL), Nekrosis adalah perubahan morfologik yg mengikuti kematian sel pd jaringan atau organ hidup.
    Jenis-jenis Nekrosis
     Nekrosis koagulativa
     Nekrosis likuafakta.
     Nekrosis lemak.
     Nekrosis kaseosa.

    AKUMULASI INTRASELULAR , Protein, karbohidrat dan lipid dpt tertimbun dalam sel dan dapat menyebabkan jejas sel. Bahan-bahan ini didapat :
     Merupakan konstituen normal dalam sel yang berlebihan.
     Merupakan substansi/bahan abnormal.
     Merupakan pigmen.

    Perlemakan yaitu akumulasi berlebihan konstituen normal dalam sel dan menyebabkan peningkatan lipid intraseluler.

    ATROFI
    Atrofi adalah mengecilnya sel akibat hilangnya substansi sel.
    HIPERTROFI DAN HIPERPLASIA
    Hipertrofi adalah peningkatan jumlah organel (miofilamen) dan ukuran sel.
    Hiperplasia merupakan peningkatan jumlah sel dlm suatu organ atau jaringan.
    Hiperplasia merupakan peningkatan jumlah sel dlm suatu organ atau jaringan.

    BERBAGAI PERUBAHAN KALSIFIKASI
     Kalsifikasi patologik
     Kalsifikasi distrofik
     Kalsifikasi metastatic

    DEGENERASI HIALIN
    Hialin adalah perubahan dalam sel atau ekstraselular yg berupa struktur homogen, berwarna merah jambu seperti kaca, tampak pada sediaan histologik rutin yg diwarnai dengan Hematoksin dan Eosin (H&E).

    Terimakasih Pak untuk materinya...

    BalasHapus
  14. Nama : Randi Wahyu Ariska
    Npm : 16380096.P
    Mata kuliah : Patologi

    RESUME MORFOLOGI JEJAS SEL
    1. Morfologi Sel dengan Jejas
    -Jejas reversible
    Pembengkakan sel merupakan manifestasi umum jejas rersible. Pada sel sel yang terlibat metabolism lemak, perlemakan juga termasuk jejas reversible.
    - Nekrosis (jejas ireversibel)
    Perubahan morfologik yang mengikuti kematian sel pada jaringan atau organ hidup. Disebabkan oleh denaturasi protein dan digesti enzimatik organel dan sitosol.
    Jenis nekrosis antara lain : nekrosis koagulativa, nekrosis lemak, nekrosis kaseosa.
    2. Akumulasi Intra Seluler
    Protein, karbohidrat dan lipid terttimbun yang dapat menyebabkan jejas sel.
    3. Perlemakan
    Akumulasi berlebih konstituen normal dalam sel yang menyebabkan peningkatan lipid intraseluler.
    4. Adaptasi sel terhadap pertumbuhan dan diferensia
    Adaptasi terbagi menjadi :
    - Atrofi atau mengecilnya sel akibat hilangnya subtansi sel
    - Hipertrofi atau peningkatan jumlah organel
    - Hiperlasia atau peningkatan jumlah sel dalam organ atau jaringan.
    - Metaplasia atau penggantian suatu sel dewasa satu dengan sel lainya.

    BalasHapus
  15. nama : Lailatul Izzah
    npm : 16380091.p
    prodi: S1 Farmasi

    Morfologi Jejas Sel
    Pembangkitan sel merupakan manifestasi hampir universal daripada jejas reversible pada mikroskopi cahaya. Pada sel yang terlibat dalam metabolisme lemak, perlemakan juga menunjukkan tanda jejas reversible.

    Nekrosis merupakan perubahan morfologik yang menyusul kematian sel pada jaringan atau organ hidup. Dua proses menyebabkan perubahan morfologik dasar pada nekrosis:

    Nekrosis merupakan perubahan morfologik yang menyusul kematian sel pada jaringan atau organ hidup. Dua proses menyebabkan perubahan morfologik dasar pada nekrosis:
    1. Denaturasi protein
    2. Pencernaan enzimatik organel dan sitosol
    Jenis Nekrosis

    · Nekrosis koagulativa. Pola nekrosis iskemik yang lazim ini yang diuraikan sebelumnya, terjadi pada miokard, ginjal, hati, dan organ lain.

    · Nekrosis mencair. Terjadi bila autolisis dan heterolysis melebihi denaturasi protein. Daerah nekrotik melunak dan terisi dengan cairan. Paling sering terlihat dalamotak infeksi bakteri local (abses).

    · Nekrosis perkijuan. Khas pada lesi tuberculosis, makrokopik terlihat sebagai bahan lunak, rapuh dan menyerupai kiju dan secara mikroskopik sebagai bahan amorf eosinofilik dengan debris sel.

    · Nekrosis lemak. Yang dimaksudkan ialah nekrosis pada jaringan lemak, disebabkan oleh kerja lipase (yang berasal dari sel pancreas rusak atau makrofag) yang mengkatalisis dekomposisi trigliserid menjadi asam lemak, yang kemudian bereaksi dengan kalsium membentuk sabun kalsium. Secara histologik lemak nekrotik menunjukkan baying-bayang sel dan bintik-bintik basofilik karena deposisi kalsium.

    AKUMULASI INTRASELULAR , Protein, karbohidrat dan lipid dpt tertimbun dalam sel dan dapat menyebabkan jejas sel. Bahan-bahan ini didapat :
    -Merupakan konstituen normal dalam sel yang berlebihan.
    -Merupakan substansi/bahan abnormal.
    -Merupakan pigmen.

    Perlemakan yaitu akumulasi berlebihan konstituen normal dalam sel dan menyebabkan peningkatan lipid intraseluler.

    ATROFI
    Atrofi adalah mengecilnya sel akibat hilangnya substansi sel.
    HIPERTROFI DAN HIPERPLASIA
    Hipertrofi adalah peningkatan jumlah organel (miofilamen) dan ukuran sel.
    Hiperplasia merupakan peningkatan jumlah sel dlm suatu organ atau jaringan.
    Hiperplasia merupakan peningkatan jumlah sel dlm suatu organ atau jaringan.

    BERBAGAI PERUBAHAN KALSIFIKASI
    -Kalsifikasi patologik
    -Kalsifikasi distrofik
    -Kalsifikasi metastatic

    DEGENERASI HIALIN
    Hialin adalah perubahan dalam sel atau ekstraselular yg berupa struktur homogen, berwarna merah jambu seperti kaca, tampak pada sediaan histologik rutin yg diwarnai dengan Hematoksin dan Eosin (H&E).
    terimaksih

    BalasHapus
  16. nama : nia octavianti
    npm : 16380094.p

    1. Jejas reversible
    Pembengkakan sel merupakan manifestasi umum jejas rersible. Pada sel sel yang terlibat metabolism lemak, perlemakan juga termasuk jejas reversible.

    2. Nekrosis (jejas ireversibel)
    Perubahan morfologik yang mengikuti kematian sel pada jaringan atau organ hidup. Disebabkan oleh denaturasi protein dan digesti enzimatik organel dan sitosol.
    Jenis nekrosis antara lain : nekrosis koagulativa, nekrosis lemak, nekrosis kaseosa.

    3. Akumulasi Intra Seluler
    Protein, karbohidrat dan lipid terttimbun yang dapat menyebabkan jejas sel.

    4. Perlemakan
    Akumulasi berlebih konstituen normal dalam sel yang menyebabkan peningkatan lipid intraseluler.

    5. Atrofi adalah mengecilnya sel akibat hilangnya substansi sel.

    6. HIPERTROFI DAN HIPERPLASIA
    - Hipertrofi adalah peningkatan jumlah organel (miofilamen) dan ukuran sel.
    - Hiperplasia merupakan peningkatan jumlah sel dlm suatu organ atau jaringan.
    -Hiperplasia merupakan peningkatan jumlah sel dlm suatu organ atau jaringan.

    7. Hialin adalah perubahan dalam sel atau ekstraselular yg berupa struktur homogen, berwarna merah jambu seperti kaca, tampak pada sediaan histologik rutin yg diwarnai dengan Hematoksin dan Eosin (H&E).


    BalasHapus
  17. Nama :Sriana
    Npm :16380099.P
    Mata Kuliah: Patologi

    Resume morfologi Jejas Sel

    Pembengkakan sel adalah manifestasi umum jejas reversibe yang terlihat dengan mikroskop cahaya

    Nekrosis (jejas irversibel)
    adalah perubahan marfologik yang mengikuti kematian sel pada jaringan atau organ hidup
    Ada beberapa jenis nikrosis :
    - Nekrosis koagulatifa
    - Nekrosis likuafakta
    - Nekrosis lemak
    - Nekrosis kaseosa

    Akumulasi intraselular merupakan protein, karbohirat dan lipit dapat tertimbun didalam sel sehingga dapat menyebabkan jejas sel.
    Akumulasi berlebihan konsituen normal dalam sel dan meningkatkan lipid intraseluler disebut perlemakan (fatty change)
    Adapun penyebab perlemakan hati adalah alkohol, malnutrisi protein, DM,obesitas,hepatotoksin dan obat -obatan.

    Adaptasi selular terhadap pertumbuhan dan diferensiasi terbagi menjadi
    - Atropi adalah mengicilny sel akibat substansi sel
    - Hipertrofi adalah peningkatan jumlah organel dan ukuran sel
    - Hiperlasia adalah merupakan peningkatan jumlah sel dalam suatu organ atau jaringan
    - Metaplasia adalah perubahan yang reversibel yaitu jenis sel dewasa yang satu digantikan oleh yang lain

    Berbagai perubahan klasifikasi yaitu
    - Klasifikasi patologik
    - Klasifikasi distrofik
    - Klasifikasi metastatik

    Degenerasi hialin (hyaline change)
    adalah perubahan dalam sel atau ekstraselular yang berupa struktur homogen, berwarna merah jambu seperti kaca, tampak pada sediaan histologik rutin yang diwarnai dengan hematoksin dan eosin.

    BalasHapus
  18. Assalamuaikum Wr. Wb.
    M. Arief Hidayat
    16380092P

    Morfologi Jejas sel


    Nekrosis merupakan perubahan morfologik yang menyusul kematian sel pada jaringan atau organ hidup. Dua proses menyebabkan perubahan morfologik dasar pada nekrosis:

    a. Denaturasi protein
    b. Pencernaan enzimatik organel dan sitosol.

    jenis nekrosis
    1. nekrosis koagulativa
    2. nekrosis mencair
    3. nekrosis perkijuan
    4. nekrosis lemak

    Mekanisme:

    • Enzym digestion sel – liquefaktif nekrosis.
    • Denaturasi protein – koagulatif nekrosis

    Enzym asal sel mati – autolysis atau asal sel radang (lisosom)- heterolysis.

    Terimakasih materi yang sudah diberikan...

    BalasHapus
  19. Assalamuaikum Wr. Wb.
    M. Arief Hidayat
    16380092P

    Morfologi Jejas sel


    Nekrosis merupakan perubahan morfologik yang menyusul kematian sel pada jaringan atau organ hidup. Dua proses menyebabkan perubahan morfologik dasar pada nekrosis:

    a. Denaturasi protein
    b. Pencernaan enzimatik organel dan sitosol.

    jenis nekrosis
    1. nekrosis koagulativa
    2. nekrosis mencair
    3. nekrosis perkijuan
    4. nekrosis lemak

    Mekanisme:

    • Enzym digestion sel – liquefaktif nekrosis.
    • Denaturasi protein – koagulatif nekrosis

    Enzym asal sel mati – autolysis atau asal sel radang (lisosom)- heterolysis.

    Terimakasih materi yang sudah diberikan...

    BalasHapus